1.1.
Struktur
Dasar Algoritma Pemograman
Struktur Dasar Algortima Pemograman
Struktur
dasar algoritma al:
1.Runtunan
/sekuensial/(Sequence)
2.Pemilihan
/percabangan/ (Selection)
3.Pengulangan (Repetition)
1.
Runtunan
Runtunan (Sequence)
terdiri dari satu atau lebih instruksi yang akan dikerjakan secara berurutan
sesuai dengan urutan penulisannya. Urutan instruksi menentukan keadaan akhir
algoritma, bila urutannya diubah akan memberikan hasil yang berbeda.
Contoh : Instruksi 1
Instruksi 2
Instruksi 3
Contoh
algorithma dengan bentuk runtunan
/sequence/berurutan :
Membuat Algoritma Mematikan Komputer :
Algorithma mematikan Komputer:
1.
Mulai
2.
Klik tombol Start
3.
Klik tombol Turn Off
4.
Klik Tombol Shutdown
5.
Selesai
2.
Percabangan/penyeleksian/Pemilihan
Struktur
Seleksi dalam bahasa inggris (selection) atau Percabangan adalah struktur
algoritma yang menyatakan pemilihan langkah yang didasarkan oleh suatu kondisi
atau pengambilan suatu keputusan . Ciri utama dari struktur Percabangan adalah
adanya bentuk flowchart belah ketupat (decision) .
Pemilihan (Selection)
adalah suatu kondisi dimana sebuah instruksi dijalankan apabila kondisi
tertentu dipenuhi. Ini akan mengakibatkan tidak semua instruksi akan dijalankan
sesuai urutan dan tidak semua instruksi akan dijalankan.
Contoh :
Kondisi percabangan adalah sebuah struktur dalam
algoritma atau pemrograman komputer yang melibatkan suatu kondisi atau
persyaratan untuk melakukan operasi-operasi khusus tergantung dari kondisi yang
disyaratkan. Sebagai contoh dalam algoritma di atas, Jika omset penjualan
>100 juta maka Bonus akan dihitung 1% x OmsetJual. Bagaimana jika tidak?
Contoh pertama ini tidak memberikan solusi atau langkah alternatif untuk
menghitung Bonus jika target omset penjualan tidak dipenuhi, hanya saja dengan tidak
dipenuhinya kondisi tersebut nilai Bonus akan diberikan nilai Bonus yang
ditetapkan di awal yaitu Bonus=0. Kondisi percabangan yang seperti ini disebut
dengan kondisi percabangan dengan 1 syarat saja.
Kata kunci dari struktur
percabangan adalah
JIKA (kondisi) MAKA
Pernyataan1
Pernyataan2
Dst
Bentuk-bentuk Percabangan
Sebuah program tidak selamanya
akan berjalan dengan mengikuti struktur berurutan, kadang-kadang kita perlu
merubah urutan pelaksanaan program dan menghendaki agar pelaksanaan program
meloncat ke baris tertentu. Peristiwa ini kadang disebut sebagai
percabangan/pemilihan atau
keputusan.
Berikut beberapa kondisi
percabangan :
1.
Penulisan percabangan 1 kondisi
if then
pernyataan
penjelasan :
Jika <kondisi> bernilai benar maka pernyataan
dikerjakan, sedangkan jika tidak, maka pernyataan tidak dikerjakan dan
proses langsung keluar dari percabangan
Flowchart :
2. Penulisan percabangan 2 kondisi
if then
pernyataan1
else
pernyataan2
penjelasan :
Jika <kondisi> bernilai benar maka pernyataan1
dikerjakan. Sedangkan jika tidak (<kondisi> bernilai salah), maka
pernyataan yang dikerjakan adalah pernyataan2. Berbeda dengan
percabangan satu kondisi, pada percabangan dua kondisi ada dua pernyataan untuk
dua keadaan kondisi, yaitu untuk <kondisi> yang bernilai benar dan
<kondisi> yang bernilai salah
Flowchart :
3.
Penulisan percabangan lebih dari 2 kondisi
If
then
Pernyataan1
else if then
Pernyataan2
...
else if then
Pernyataan(n)
else
Pernyataan(n)
Penjelasan :
Mula-mula <kondisi1> dicek nilai
kebenarannya. Jika benar, maka dikerjakan pernyataan1. Jika salah, maka
dicek nilai kebenaran <kondisi2>. Jika <kondisi2>
benar, maka dikerjakan pernyataan2. Jika tidak algoritma akan mengecek
ke kondisi berikutnya dengan cara yang sama dengan yang sebelumnya. Terakhir,
jika semua kondisi bernilai salah, maka pernyataan yang dikerjakan adalah Pernyataan(n+1).
Flowchart :
- Pengulangan
Struktur
perulangan memberikan suatu perintah atau tindakan yang dilakukan beberapa kali
. Misalnya bila kita menulis “Saya lagi belajar Algoritma Pemrograman” ,
diproses 10 kali , maka agar efisien kita menggunakan struktur perulangan
daripada menuliskannya satu-persatu hingga sepuluh kali.
Salah satu kelebihan komputer adalah kemampuan untuk
mengerjakan proses yang sama berulang kali tanpa mengenal lelah. Ini akan
mengakibatkan sebuah instruksi mungkin dijalankan beberapa kali sebelum
menjalankan instruksi yang lain.
Tuliskan angka dari 1 sampai 100
Angka = 0
Repeat
Tuliskan angka
Tambahkan
nilai angka dengan 1
Until angka = 100
Pada praktenya, ketiga elemen itu dapat dikombinasikan
menjadi sekumpulan instruksi yang membangun sebuah program komputer. Namun
pemahaman tentang dasar dari masing – masing elemen sangatlah penting.
Bentuk-bentuk Perulangan
1.
Pernyataan For
Perulangan yang pertama adalah for.
Bentuk umum pernyataan for adalah sebagai berikut:
for (inisilisasi; syarat
pengulangan; pengubahan nilai pencacah)
Bila pernyataan di dalam for lebih
dari satu maka pernyaan-pernyataan tersebut harus diletakan di dalam tanda
kurung.
for ( inisialisasi; syarat
pengulangan; pengubah nilai pencacah)
{
Pernyataan / perintah;
Pernyataan / perintah;
Pernyataan / perintah;
}
Kegunaan dari masing-masing
argumen for adalah:
1. Inisialisasi:
bagian untuk memberikan nilai awal untuk memberikan variabel-variabel
tertentu.
2. Syarat
pengulangan: memeganng kontrol terhadap pengulangan, karena bagian ini yang
akan menentukan suatu perulangan diteruskan atau dihentikan.
3. Pengubahan
nilai pencacah: mengatur kenaikan atau pengurangan nilai pencacah
Contoh:
/*
------------------------------------ */
/* Program For-Bilangan Naik */
/*
------------------------------------ */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
void main()
{
int a;
for(a = 1; a <= 10; a+=2)
cout<<a
getch();
}
2.
Pernyataan While
Pernyataan
perulangan while merupakan instruksi perulangan yang mirip dengan
perulangan for. Bentuk umum perulangan while dikendalikan oleh
syarat tertentu, yaitu perulangan akan terus dilakukan selama syarat tersebut
belum terpenuhi.
Bentuk umum pernyataan while:
While (syarat)
Pernyataan/perintah;
Contoh Listing:
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
void main()
{
int bil=1;
while(bil<=10)
{
cout<<bil<<” “;
++bil;
}
getch();
}
3.
Pernyataan Do-While
Pernyataan
perulangan do-while merupakan bentuk perulangan yang melaksanakan
perulangan terlebih dahulu dan pengujian perulangan dilakukan belakangan.
Bentuk umum perulangan do-while
adalah;
do
pernyataan/perintah ;
while (syarat);
contoh Listing:
#include<iostream.h>
void main()
{
int bil=2;
do
{
cout<<bil<<"
";
bil+=2;
}
while(bil<=10);
getch();
}
Struktur
Kondisi If Dan If Else
Penyeleksian kondisi digunakan untuk
mengarahkan perjalanan suatu proses. Penyeleksian kondisi dapat diibaratkan
sebagai katup atau kran yang mengatur jalannya air. Bila katup terbuka maka air
akan mengalir dan sebaliknya bila katup tertutup air tidak akan mengalir atau
akan mengalir melalui tempat lain. Fungsi penyeleksian kondisi penting artinya
dalam penyusunan bahasa C, terutama untuk program yang lebih kompleks.
- Struktur Kondisi IF
Struktur kondisi IF dibentuk dari
pernyataan IF dan digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi tunggal. Bila proses
yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka pernyataan yang ada di dalam
blok IF akan diproses dan dikerjakan.
Bentuk umum struktur kondisi IF adalah
:
if (kondisi) {
}
Catatan:
·
Kondisi
dalam struktur IF dapat berupa kondisi tunggal maupun kondisi gabungan (jamak)
yang bernilai TRUE / FALSE.
·
Penggunaan
tanda kurawal { dan } bersifat WAJIB jika blok perintah terdiri dari dua
perintah atau lebih. Tanda kurawal dapat dihilangkan jika blok perintah hanya
terdiri dari satu perintah.
Contoh 13: Kondisi IF
#include <stdio.h>
int main()
{
int nilai;
printf("Input nilai
matakuliah: ");
scanf("%i",
&nilai);
if (nilai >= 60) {
printf("\nLULUS");
}
printf("\n\nProgram
Selesai.");
return 0;
}
Dari contoh 13, Amatilah hasilnya dengan baik. Jika nilai yang
diinput diatas 60, maka hasilnya :
LULUS, tapi nilai yang diinput kurang dari 60, maka hasilnya tidak ada.
Inputkan sebuah nilai : 90
LULUS
Program Selesai.
--------------------------------
Process exited after 3.507 seconds with return value 0
Press any key to continue . .
2 . Struktur Kondisi
IF…ELSE
Dalam struktur kondisi
IF…ELSE minimal terdapat dua blok perintah. Jika kondisi yang diperiksa
bernilai benar atau terpenuhi maka blok perintah pertama yang dilaksanakan dan
jika kondisi yang diperiksa bernilai salah maka blok perintah yang kedua yang
dilaksanakan.
Bentuk umumnya adalah sebagai berikut :
if (kondisi) {
perintah-jika-benar;
} else
{perintah-jika-salah;}
Catatan:
·
Kondisi
dalam struktur IF…ELSE dapat berupa kondisi tunggal maupun kondisi gabungan
(jamak) yang bernilai TRUE / FALSE.
·
Penggunaan
tanda kurawal { dan } bersifat WAJIB jika blok perintah terdiri dari dua perintah
atau lebih. Tanda kurawal dapat dihilangkan jika blok perintah hanya terdiri
dari satu perintah.
Contoh14 : IF.. ELSE
#include
<stdio.h>
int main()
{
int nilai;
printf("Input
nilai matakuliah: ");
scanf("%i",
&nilai);
if (nilai >= 60) {
printf("\nLULUS");
} else {
printf("\nGAGAL");
}
printf("\n\nProgram
Selesai.");
return 0;
}
Dari contoh
14, Amatilah hasilnya dengan baik. Jika nilai yang diinput diatas 60, maka hasilnya : LULUS, tapi nilai
yang diinput kurang dari 60, maka hasilnya GAGAL.
Contoh
15: contoh IF
#include <stdio.h>
#include <string.h>
main()
{
int nilai;
char X[10];
strcpy(X, "GAGAL");
printf("\n Inputkan sebuah
nilai : ");
scanf("%i", &nilai);
if (nilai >=60)
strcpy(X, "LULUS");
printf("\n %s", X);
printf("\nProgram Selesai.");
return 0;
}
Output dari program diatas seperti berikut :
Inputkan
sebuah nilai : 90
LULUS
Program Selesai.
--------------------------------
Process exited after 3.507 seconds with return value
0
Press any key to continue . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar